Terima kasih Yaa Rabb....
Silih bergantinya pertemuan
kemudian perpisahan saling bertukar waktu mengisi sela-sela kehidupan setiap
insan, tak ada yang tau kapan waktu memperlihatkan kekuatannya, bahwa waktu
selalu punya cara untuk memimpin siapapun manusia di dunia ini, ia memiliki
kekuasaan yang tak sedikitpun dapat diganggu gugat. Lagi-lagi waktu, yang
membuat kekuatan itu terkadang muncul dan terkadang menghilang, sayup-sayup dan
terkadang usai. Maka inilah waktu ingin memperlihatkan betapa kita hidup
dibawah kendalinya, waktulah yang membuat penyesalan itu hadir, waktu pula yang
membuat kebahagian itu abadi. Terkadang kita terlalu egois dengan waktu, merasa
hebat sehingga kita termasuk orang yang kehidupannya lalai, kemudian pada
akhirnya waktulah yang akan kita salahkan. Haaah... dasar manusia...
Dalam dakwah ini aku melihat
sesuatu itu memang datang pergi silih berganti, dan kinilah waktu yang akan
memisahkan kita, walaupun estafet dakwah ini akan terus mengalir kepenjuru
negeri seperti aliran air, oleh karena itu kuatlah engkau.
Bergeraklah, karena syurga
didapatkan oleh orang yang mau bergerak, berjuang, dan mau berkorban. Adakalanya, kita harus mandiri dan menguatkan yang lainnya,
betapa indahnya...
Amanah baru, muhasabah dan
peningkatan diri harus berpacu. Aktualisasikan diri raih ridho Illahi....
Apapun yang terjadi, harus tetap
kuat harus tetap istiqomah, harus tetap memukau... hahah. Seruan yang paling
baik adalah seruan yang tepat sasaran, cerdik, cerdas dan mengena di hati
mereka, jadikanlah aku sosok yang seperti itu Rabb, mujahidah yang tagguh,
mujahidah yang membangun, mujahidah penggerak kema’rufan.
Sekali-kali jadilah seperti angin
yang melambai dengan lembut akan tetapi merasuk ke seluruh pori pori kulit,
tanpa tersadar orang tersebut merasakan kehadirannya yang menyejukkan, haha..
asyiikk..
Maap jadi sedikit alay nih,
berusaha serius tapi santai. Eh rumput-rumput yang bergoyang dong, buuuussshhh
ketika dihembuus angin, melambai lambai sok lemah lembut, mengaguk angguk
seakan penurut, tetapi aku lebih memilih menjadi angin saja yang menghembuskan
rumput-rumput yang bergoyang tak tentu arah, mudah sekali digoyahkan.
Ada kata –kata bagus dari buku
kambing jantan “kemustahilan adalah kata-kata yang tidak masuk akal” eits ada
satu lagi haha.... katanya “kegagalan dari sebuah perjuangan yang paling hebat
adalah kemenangan yang paling berarti”. Gimanaaa..??? oke kan..??
Kita mulai lagi fren, bingung
sebenernya mau ngomong apaan. Tapi teringat betapa pentingnya kita menulis,
batapa akan ada banyak orang yang terinspirasi dengan tulisan kita, akan jadi
amal jariyah yang luar biasa ketika tulisan kita menjadi estafet amal jariyah
yang luar biasa. Menjadi sebuah lilin yang menerangi,
kebaikan yang membumi dan dirasakan banyak orang, alangkah bahagianya.
Kini aku
akan menginjak fase baru, fase organisasi ditambah kesibukan kuliah serta
amanah dakwah, semuanya akan kupeluk erat, aku ingin semua itu jadi
bagian dari kehidupan ku yang indah. Pecahan mozaik yang menginspirasi. Ya
Rabb, tapi di fase itu pula keistiqomahan aku benar-benar akan diuji, benarkah
aku mampu...?? mampu memberikan yang terbaik untuk jurusanku, memberikan kinerja
yang maksimal, berkontribusi sebanyak-banyaknya, menebarkan banyak
kebermanfaatan, memberi pengaruh positif. Ya Rabb, jangan biarkan aku merasa
sendiri, jangan biarkan aku untuk menyerah pasrah, yakinkan aku bahwa aku pasti
mampu melaluinya dengan meraih keridhoan tertinggiMu wahai Rabb yang jiwaku ada
digenggamanNya. Berkahilah jalan kami yang terkadang terjal yang terkadang
menyesakkan dada, yang tekadang membuat kami beruraian air mata, jadikan kami
sesosok legenda perubahan,amin.
Setiap tahapan pasti butuh banyak
perjuangan, kaki kami akan terus menapakinya, kami janji. Kemenangan dakwah
akan ada di tangan para mujahid-mujahidahMu. Nuansa keislaman akan kental,
mentoring akan menjadi sebuah kebiasaan, kajian adalah sesuatu yang dirindukan,
hijab akan jadi sebuah keharusan, kader dakwah yang melimpah ruah, tasqif akan
penuh sesak oleh mahasiswa, oleh karena itu mampukan kami ya Rabb, jadikan kami
batu bata penggerak semua impian kami itu, kokohkanlah kami dalam meyeru di
jalan Mu.
Percayalah, tetesan demi tetesan
peluh ini, uraian air mata ini, akan jadi saksi. Saksi bahwa dakwah ini akan
selalu mengalir dan menerjang kekuatan yang ingin menolaknya, mengabaikannya,
bahkan menyepelekannya. Rabb, bimbing kami yang masih harus banyak belajar
mengeja satu persatu keadaan yang perlahan menghampiri kami, jadikanlah surga
Mu yang paling kami rindukan, amin.
Sebenarnya kuncinya hanya harus
istiqomah dalam berjuang menembus batas, meraih puncak gunung es saja butuh
begitu banyak pengorbanan, apalagi gunung yang akan kami naiki adalah gunung
terjal yang bernama dakwah, harus ada banyak yang akan dikorbankan, oleh karena
itu bersiaplah, bersiaplah kawan. Surga telah menantimu, aroma yang semerbak
telah hampir tercium, bersiaplah untuk menapakinya. Ucapkanlah BISMILLAHIRRAHMANIRRAHIM,
ALLAHU SHOMAD, ALLAHU AKBAR...!!!!
Menari di atas batas,
batasan-batasan buatan manusia yang terkadang
membuat lupa dan membuat lalai.